Mataram, metrodompu.com – Pra Muswil LDII NTB ke VII yang digelar besok, Rabu, 25 Agustus 2021 di Hotel Jayakarta Mataram, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi NTB, Prof. H. Syaiful Muslim, MM, pagi ini Selasa (24/8/2021), menerima kunjungan (Sowan) Ketua Umum Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc.
Kehadiran Ketum LDII yang didampingi Ketua DPW LDII NTB, Ir. Abdullah Karim, M.Si, Sekjen LDII NTB, H. Ramadhani, dan rombongan, dalam rangka silaturrahim dengan Jajaran MUI NTB, sekaligus menyampaikan pelaksanaan Musyawarah Wilayah ke VII LDII NTB yang digelar besok, Rabu (25/8/2021) bertempat di Hotel Jayakarta Senggigi.
Ketua Umum LDII, H. Chriswanto Santoso, M.Sc. menyampaikan bahwa LDII melaksanakan dan memperkuat nilai kebangsaan yang saat ini mulai goyah, menurutnya, Islam dan kebangsaan tidak boleh dipisahkan, wawasan kebangsaan harus tertanam dalam diri kita, komunikasi dalam membangun kebersamaan perlu dilakukan, ujar chriswanto.
Bidang keagamaan menjadi prioritas LDII, salah satunya membangun generasi muda yang berakhlakul Karimah, membangun manusia yang termarjinalkan, termasuk pembinaan difabel, tuna rungu, bahkan LDII menerapkan pengajian tuna rungu, juga LDII membangun kerjasama dengan lembaga pemasyarakatan, termasuk perhatian khusus bagi pengidap kusta.
Sementara di Bidang pendidikan umum, menurut Ketum LDII, mendirikan boarding school, pendidikan karakter, pondok karakter, dan menyelenggarakan sekolah pamong
Untuk Bidang kesehatan, Bidang ekonomi syariah, bidang energi, pondok LDII menggunakan pusat listrik tenaga Surya dan tenaga micro hydro, untuk penghematan bahan bakar.
Sementara itu, Ketua umum MUI NTB, Prof. H. Syaiful Muslim menyampaikan terima kasih atas kunjungan Ketum LDII dan Pengurus DPW LDII, menurutnya, selama ini MUI dan LDII sudah membangun hubungan yang harmonis. Gerakan-gerakan yang dilakukan oleh LDII Provinsi selama ini, kami sangat merespon dan mendukung.
Menurutnya, perbedaan dalam Islam hal yang biasa, namun dibalik perbedaan inilh menjadikan kita bisa bersama dan bersatu. Pada prinsipnya MUI sangat respon terhadap LDII, ungkapnya. (*)