Dompu – metrodompu.com, St. Asmah, wanita asal Desa Nowa Kecamatan Woja Kabupaten Dompu berangkat ke Arab Saudi sebagai buruh migran sejak bulan Juli tahun 2009 silam. Sejak keberangkatannya tidak ada komunikasi dengan pihak keluarga. Selama kepergiannya itu, kedua orang tua beserta adik-adiknya merindukan kepulangannya, meski tidak membawa apapun. Namun jangankan dirinya yang kembali ke kampung halaman, suaranya lewat telepon saja yang diharap-harapkan tidak pernah didengar.
Berbagai upaya dilakukan pihak keluarga untuk mendapatkan informasi mengenai keberadaannya. Misalnya foto St. Asmah disebarkan di media sosial. Berharap ada rekannya sesama TKW yang mengetahui keberadaannya dan bisa menginformasikan kepada keluarga. Juga menghubungi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat untuk mencari informasi mengenai keberadaan wanita kelahiran tahun 1989 itu.
Namun upaya-upaya yang dilakukan nampaknya belum membuahkan hasil. Nihil. Mereka pasrah menunggu nasib. Dua belas tahun lamanya menanti tanpa ada berita sama sekali. Dimanakah St. Asmah berada ?
Sang ayah Syafrudin Mansyur mengisahkan putri sulungnya itu berangkat ke Arab Saudi sebulan setelah menikah. Sejak keberangkatannya tidak pernah melakukan komunikasi sama sekali.
Tetapi pada Selasa siang (28/09/2021)
pihak keluarga mendapat berita yang menghenyakkan. Kapolsek Woja IPDA. Abdul Haris menyampaikan informasi tentang keberadaan St. Asmah yang kini sudah berada di penampungan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Riyadh.
“Saya dapat telepon dari bapak Kapolres menyampaikan informasi dari Atase Kepolisian bahwa yang namanya St. Asmah ada di penampungan KBRI di Riyadh,” kata Kapolsek.
Setelah ditunjukkan oleh Kapolsek Woja foto yang bersangkutan, pihak keluarga membenarkan bahwa betul itu adalah St. Asmah.
Kapolsek kemudian meminta nomor handphone pihak keluarga yang bisa dihubungi untuk dikirim kembali ke KBRI di Riyadh.
Sesaat setelah Kapolsek kembali, tiba-tiba keluarga dihubungi Pak Arif yang mengaku dari KBRI Riyadh dan membenarkan kalau St. Asmah telah ditampung di Kantor KBRI Riyadh, dan berjanji akan menghubungi lewat video call setelah sholat dhuhur waktu Riyadh atau sekitar pukul 17.30 wita.
Sesuai janji Pak Arif, video call pun terjadi, Isak tangis menyelimuti orang tua dan keluarga yang melihat langsung wajah St. Asmah yang pergi sekitar bulan Juli 2009 itu.
St. Asmah menyampaikan permohonan maafnya kepada kedua orangtua dan keluarga karena tidak sempat memberi kabar selama 12 tahun, dan dia juga melaporkan kalau dia tidak di gaji majikannya selama 7 tahun, dan dia ingin pulang ke kampung halamannya.
Syafrudin Mansyur mewakili keluarga menyampaikan terima kasih kepada Kapolres Dompu, Kadis Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Dompu, Kapolsek Woja dan Pak Arif di KBRI Riyadh yang telah membantu mencarikan keberadaan St. Asmah, tutur Syarifudin Mansyur. (MD01)