Mataram – metrodompu.com, Operasi Zebra Rinjani yang berlangsung 25 November hingga 8 Desember 2021 telah usai dilaksanakan, jumlah pelanggar meningkat dibanding tahun 2020 lalu, hal itu diungkapkan Direktur Lalulintas (Dirlantas) Polda NTB Kombes Pol Djoni Widodo di Kantornya, Selasa (14/11/2021).
Tercatat, sepanjang Operasi Zebra Rinjani 2021 berlangsung, tidak kurang dari 9.212 kasus pelanggaran ditemukan, angka itu lebih tinggi dibanding tahun 2020 yang jumlahnya 2.768 pelanggaran.
“Dalam Operasi Zebra Rinjani 2021 ini kami memberikan tilang kepada 2.540 pelanggar dan memberi teguran sebagai pembinaan terhadap 6.672 pelanggar. Ada trend kenaikan pelanggaran 232% dibandingkan dengan tahun 2020,” kata Kombes Pol Djoni.
Pelanggaran lalin tertinggi ada di Lombok Timur 1642, namun penilangan tertinggi ada di Kota Mataram. Untuk pelanggaran terendah ada di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), namun penilangan terendah ada di Kabupaten Lombok Utara (KLU).
“Umur pelanggar Rata-rata 16 hingga 25 tahun, masih umur produktif,” tambah Doni.
Sementara kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama pelaksanaan Operasi Zebra Rinjani ada 22 kasus. Angka itu naik 46 persen dibanding tahun lalu yang mencatat 15 kasus kecelakaan lalu lintas.
Dijelaskan, Kasus kecelakaan lalu lintas masih didominasi oleh kendaraan roda dua. Untuk korban meninggal dunia tercatat 7 orang.
“kecelakaan lalulintas ini banyak didominasi oleh kendaraan R2, dan banyak terjadi kecelakaan tunggal yang disebabkan oleh alam, bisa karena hujan atau manusianya tidak konsentrasi dalam berkendara,” tambahnya
Dijelaskan, secara kuantitas, kasus kecelakaan memang tercatata lebih banyak terjadi di tahun 2021, namun secara kualitas kasus kematian akibat kecakakaan lebih banyak terjadi di tahun 2020 lalu.
Dari 15 kasus kecelakaan di tahun 2020, tidak kurang dari 8 yang meninggal dunia, sementara tahun 2021 dari 22 kasus kecelakaan 7 yang meninggal dunia.
Djoni menambahkan, selama berlangsung Operasi Zebra Rinjani 2021, pihaknya lebih mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif serta kegiatan simpatik kepada masyarakat.
Sepanjang kegiatan operasi juga digiatkan sosialisasi tentang protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 di Provinsi NTB. “Kami juga melakukan kegiatan simpatik membagikan masker kepada masyarakat dan penggunaan jalan,” ucapnya. (MD/tim)